HARGA ES POTONG DI SINGAPURA TETAP 1 DOLLAR

12038142_886534988091297_6978402341545858844_n (2)

13 tahun saya tinggal di Batam, tentunya bukan suatu hal mewah bepergian ke Singapura. Hanya 1 jam perjalanan via (kapal) ferry, sudah sampai Singapura. Bahkan awal usaha sebagai supplier industri, saya hampir 3 kali dalam seminggu menyeberang kesana. Salah satu tempat yang paling sering saya kunjungi adalah Sim Lim Square dan Sim Lim Tower, pusat penjualan komponen elektronik.

 

Nah, biasanya di depan Sim Lim Square sering mangkal pedagang Es Potong 1 dollaran (singapura) atau lebih dikenal dengan Es Potong Orchard Road. Dari jaman dahulu (1998) hingga terakhir saya ke Singapura (2010-an), harga es tersebut tak pernah berubah. Iya, harganya tetap 1 dollar Singapura. Bedanya, tahun 1997 sebelum krisis, jika dirupiahkan sekitar 1500 rupiah, maka dengan kurs sekarang menjadi 10 ribuan rupiah.

 

Koq Bisa?

Ya karena mata uang mereka kuat, maka inflasinya rendah, bahkan minus 5 tahun terakhir ini. Bahasa gampangnya:
• Harga barang-barang tidak naik, bahkan ada yang turun, terutama transportasi.
• Gaji di Singapura gak perlu naik 10% tiap tahunnya, tidak bertambah miskin. Sementara di Indonesia gaji naik 10% pertahun, gak bertambah kaya.

 

Jangan berhenti baca, bisa sesat..!

Bukan brarti Anda harus menyimpan dollar sebanyak-banyaknya, karena itu akan membuat centengnya Om Sam semakin kuat. Tapi tukarkanlah uang Anda dengan emas. Mindset membeli emas untuk investasi harus digeser dengan membeli emas karena menstabilkan daya beli. Dari jaman Nabi hingga sekarang, 1 dinar (emas: 4,25 gram) dapat membeli 1 ekor kambing, silakan hitung dengan rupiah. Jadi Anda boleh pilih, simpan emas atau simpan kambing, hehe.

 

Saya bersyukur mendengar kabar adanya Tabungan Emas (bukan cicil emas) yang diprakarsai Pegadaian dan Pegadaian Syariah. Artinya jika Anda punya uang 5000 rupiah saja, Anda bisa menabung (baca: membeli) emas seberat 0.01 gram. Meski kebanyakan orang masih bermindset membeli emas bagian dari menyisihkan ‘kelebihan’ uang, itu sudah bagus. Bisa jadi suatu saat kita bisa mengembalikan mindset kita menggunakan emas/perak (dinar & dirham) sebagai alat tukar zero inflasi. Tak perlu menaikkan harga barang dagangan Anda tiap tahunnya. Enak tho?!

Komentar

About Author

Jaya Setiabudi

Bukan ustad, bukan motivator, juragan ajah.. | Pengarang buku best seller The Power of Kepepet & Kitab AntiBangkut | Pendiri Young Entrepreneur Academy | Owner Yukbisnis.com | Pengusaha dengan jam terbang lebih dari 15 tahun | Contact person: 082121204555

Attachment