RE – PROFILING (3)
Menebar Umpan, Siapa yang Menikmati?
Penerapan Re-Profil ketiga adalah untuk awal (pra) launching bisnis baik offline ataupun online. Teori dan Perkiraan sering tak sesuai dengan praktek di lapangan. Maka dari itu gunakanlah pendekatan praktek. Masih ingat dengan materi Uji Ngangenin dalam buku Buka Langsung Laris? Jangan buru-buru berasumsi terhadap target pasar Anda. Bisa jadi target yang Anda bidik meleset.
Misal, awalnya Anda membidik anak muda (15 – 20 tahun), ehh ternyata orang dewasa (21 – 35 tahun). Atau awalnya membidik wanita, ehh yang nyantol kebanyakan pria. Gak lucu donk kalau kemasan berwarna pink untuk target pasar cowok tulen.
Baiknya bagaimana?
- Saat Uji Ngangenin, gunakan kemasan datar aja dengan tulisan produk, gak perlu merek (kecuali universal). Yang penting diferensiasi atau benefit yang kuat.
- Uji di beberapa komunitas, seperti di tempat seminar, arisan, atau tempat kumpul-kumpul. Bisa buka stan, jual dengan harga terjangkau, yang penting mereka mau nyoba. Jangan mikir untung, karena tujuannya adalah dicoba.
- Kalau di pasar online, saya memilih menggunakan FB ads dan tebarkan se-Indonesia atau satu kota tanpa filter demografis dan psikografis. Atau jualan di sembarang akun socmed.
- Seperti menebar umpan di berbagai macam tambak, amati ikan di tambak mana yang terbanyak ‘nyantol’?
- Yang ‘nyantol’ bisa jadi karena efek promo Anda. Jangan gunakan data pembeli, tapi gunakan data mereka yang repeat order. Karena repeat order adalah indikasi ‘ngangenin’. Memang tanpa optimasi, diperlukan upaya lebih untuk mengumpulkan dan memantau data perilaku konsumen.
- Re-Profil-kan yang repeat order.
- Cari kolam yang serupa dan uji. Jika laris, berarti benar target pasarnya. Jika belum benar, ya di-adjust dan uji lagi.
Gagal diterima dalam 1 target pasar, belum tentu produk Anda gagal total. Bisa jadi diterima di target pasar lainnya. Hasil dari Re-Profiling yang tepat, menjadi acuan pembuatan desain kemasan, merek, slogan, saluran distribusi, dan penyebar virus. Kalau bingung dengan istilah yang saya sebutkan, silakan baca ulang Buka Langsung Laris.
Jangan buru-buru buka outlet fisik, karena akan beresiko salah tempat atau target pasar. Lebih baik sedikit lebih lambat, tapi akurat dalam pembidikan dan memperkecil resiko kerugian. Saya temui banyak kasus pengusaha yang sukses dalam 1 produk/merek, mereka gagal menduplikasi kesuksesannya di produk/merek lainnya. Karena saat mereka berhasil, mereka buru-buru dalam proses yang kedua dan melupakan bahwa tahapan yang seolah sepele. Padahal hal itu adalah proses penting yang harus dilalui.
Sukses bukanlah prestasi kaya dalam waktu singkat, tapi proses pendewasaan diri dan menemukan DNA keilmuan sejak dari langkah pertama. Sehingga saat kekayaan itu ‘diambil’, dia mampu menemukan jejak untuk kembali..
Foto: kontribusi Zanana with no brand.

Komentar