NIKE MENINGGALKAN MARKETPLACE TERBESAR

Rangkuman dari berbagai sumber:

https://www.cnbcindonesia.com/…/wah-nike-setop-jualan-produ…

https://money.kompas.com/…/nike-berhenti-jual-produk-di-ama…

https://internasional.kontan.co.id/…/nike-menghentikan-penj…

https://www.youtube.com/watch?v=9VPXBMjOQgM

“Sebagai bagian dari fokus Nike pada peningkatan pengalaman konsumen melalui hubungan pribadi yang lebih langsung, kami telah membuat keputusan untuk menyelesaikan ‘uji coba’ kami saat ini dengan Amazon Retail,” kata juru bicara Nike kepada CNBC International dalam sebuah pernyataan melalui email, Kamis (14/11/2019).

“Kami akan terus berinvestasi dalam kemitraan yang kuat dan khas untuk Nike dengan pengecer dan platform lainnya untuk melayani konsumen global kami dengan lancar,” tambahnya.

Keputusan mengakhiri penjualan di Amazon, menyusul pengangkatan John Donahoe sebagai CEO Nike. Donahoe sebelumnya adalah CEO eBay dan merupakan ketua dewan di PayPal.

Dari hasil uji coba, Nike menyimpulkan bahwa Nike menghasilkan sekitar 30 persen dari penjualan tahunan melalui bisnis langsung ke konsumen. Pada 31 Mei 2019, penjualan langsung ke konsumen Nike mencapai nilai 11,8 miliar dollar AS (ekitar Rp 165 triliun), yang didorong oleh lonjakan 35 persen dalam penjualan online. Sedangkan pertumbuhan penjualan di toko Nike menyumbang pemasukan sebesar 6 persen. Penjualan pelanggan grosir tumbuh 10 persen pada periode yang sama.

Nike meraup pendapatan 39,1 miliar dollar AS di 2019. Beberapa mitra grosir terbesarnya termasuk Foot Locker dan Nordstrom. Sementara itu perusahaan masih berinvestasi lebih banyak dalam membangun toko Nike dan meningkatkan penjualan melalui aplikasi dan situs website Nike.

Amazon, sejauh ini berusaha berupaya melebarkan bisnis e-commercenya dengan meluncurkan merek pakaiannya sendiri. Ia telah meluncurkan lebih banyak merek pakaiannya sendiri, bermitra dengan influencer.

“Merek tidak membutuhkan Amazon. Amazon memiliki keunggulan kecepatan pengiriman, tetapi keunggulan itu telah dikompresi. Dengan Nike meninggalkan platform Amazon, itu memperkuat pandangan kami bahwa pengecer atau merek tidak akan tergusur oleh kekuasaan retail (marketplace) Amazon.“, kata analis Jefferies Randy Konik.

Akibat kebijakan manajemen ini, saham Nike berkode NKE di Bursa New York Stock Exchange (NYSE) menguat 2% di di level US$ 91,29/saham pada perdagangan Rabu kemarin (13/11/2019) atau Kamis pagi waktu Indonesia. Sebaliknya saham Amazon turun mendekati 2%.

++++++++++++++++++++++++++++++++++++

Komentar saya…

Marketplace sejatinya adalah salah satu saluran distribusi dan promosi, bukan satu-satunya. Bisnis model dotcom ala kapitalis, dengan jumlah SKU dan traction sebagai indikator pertumbuhan (KPI), yang akan menaikkan ‘harga saham’, telah merusak ekosistem bisnis. Banting-bantingan harga, contek menyontek seolah hal yang ‘didiamkan’ oleh marketplace, karena itu justru akan mendongkrak KPI mereka.

Pemilik merek ternama (dan ekosistemnya) pada akhirnya akan ‘capek’ dengan permainan marketplace (kapitalis). Mereka lebih memilik membangun TRAFIK MANDIRI dan menumbuhkan brand mereka secara mandiri. Adapun untuk saluran distribusi, sudah mulai tumbuh model bisnis pergudangan yang menjadi bagian dari solusi ekosistem perdagangan online.

Pada akhirnya, yang melawan ‘sunatullah’ dengan cara karbitan, akan menuai kehancuran. Masalahnya, kita adalah bagian dari ekosistem mereka yang ikut dirusak. Sadar sekarang atau sadar nanti saat terlambat?

“Be like Mike, be like Nike..!”
Yuk hijrah dari marketplace dan bangun trafik mandiri.
Pelan, tapi langgeng dan berkah.

https://Gudangyubi.id

https://SarangSemut.co.id

Komentar