BEDA WAKTU, BEDA PEMAHAMAN

Buku yang sama, dibaca di waktu yang berbeda, akan beda maknanya. Film yang sama, ditonton di waktu yang berbeda, akan beda pesannya. Ilmu yang sama, didengar dari guru yang sama, di waktu yang berbeda, akan beda pemahamannya.

Koq bisa?

“Guru akan datang, saat murid telah siap” ~ Confucius
Dalam terjemah bebas bisa bermakna, “Suatu ilmu akan dipahami, saat murid ‘siap’ memahami.”

Ada 2 Penghambat Pemahaman:
1. Ilmu yang tak update.
2. Kesombongan.

ILMU DASAR YANG TAK UPDATE

Ibarat menginstall aplikasi versi terbaru di Operating System (OS) yang jadul, maka akan ada fitur-fitur yang tak terbaca. Begitu OS-nya di update ke versi terbaru, maka semua fitur akan berfungsi. Contoh nyata adalah pengetahuan tentang online. Dengan hadirnya internet, disusul social media, maraknya aplikasi mobile, koneksi internet yang murah, video streaming, demam endorser, dan lainnya, secara otomatis mengubah peta permainan bisnis.

Andaikan ada pengusaha yang ‘mati suri’ selama 30 tahun, kemudian siuman, maka dia kemungkinan besar akan mati lagi, karena ‘culture shock’. “Edyaan, koq sekarang orang bisnis pada jual rugi, tapi koq tambah kaya dan dipuja-puja? Gak masuk akal..!”. Padahal akalnya yang belum masuk. ‪#‎matilagi‬

KESOMBONGAN

Seperti sering saya sebutkan, “Kerendahan hati membuka pintu keilmuan, kemudian rejeki”. Banyak orang datang ke seorang guru, praktisi, mentor, bukan untuk bertanya dan mendapatkan jawaban atau pencerahan, namun mereka mempertanyakan, membuat pernyataan atau meminta persetujuan.

“Sukses Berpola, Gagal Berpola”, sehingga mereka mengulangi kesalahannya terus-menerus, mengeluh dan menyalahkan pihak lain. Padahal masalah itu ada pada dirinya. ‪#‎Looping‬

“Dengan waktu dan kejadian, manusia belajar, itupun jika mendapatkan hidayah.”

—————————————————————–
Referensi Film Bisnis:

The Billionaire
Pirates of Silicon Valley
Social Networks
Jobs
Joy