JEBAKAN PEMBINA
Seorang mentor berkata “Orgasmeku itu di depan panggung, saat berbagi dengan orang lain”
Berdiri di depan panggung, berbicara di depan ratusan hingga ribuan orang mungkin bagi sebagian orang adalah impian. Saya pun pernah masuk dalam ‘jebakan’ itu. Awalnya memang beneran untuk berbagi, lama kelamaan jadi kecanduan. Kemudian bisnis mulai ditinggalkan, alasannya sudah ‘auto pilot’. Padahal bisnis masih seumur jagung dan budaya perusahaan belum terbentuk dengan kokoh.
“Sudah ada SOP koq..” >> SOP hanyalah bagian kecil dari sistem. Yang terpenting adalah orang-orang yang mau bekerja dengan harmonis dalam aturan-aturan (SOP) tersebut, tertulis atau tidak tertulis..!!! Penyakit tinggi hati pun mulai menggerogoti, hingga merasa diri adalah orang sukses yang tak boleh ‘tampak’ gagal. Karena sering ditinggal tanpa kontrol, bisnis mulai menurun, padahal bisnis binaan tambah menaik.
Sejenak saya teringat pesan guru saya, “Janganlah kamu sibuk membina orang lain, sedangkan dirimu sendiri binasa..” Astaghfirullaah.. baru tersadar, bahwa habitat pengusaha itu bukan di panggung, tapi di tempat bisnis. Berbeda dengan motivator yang selalu teriak “Luar Biasaaa..!”, kita mah “Biasa Diluaaar..!”
Pengusaha itu wajar jika bangkrut, karena punya bisnis. Jadi jangan malu dan tak perlu ditutupi jika sedang bangkrut. Justru bangkrut adalah pengalaman berharga yang harus dibagikan, agar calon pengusaha tak hanya tahu enaknya saja, tapi juga siap dengan pahitnya. Maka dari itu saya memilih menggunakan pakaian panggung saya adalah kaos, pakaian sehari-hari saya. Disamping gak gerah, juga membiasakan diri untuk bersiap bangkrut.
Kawan-kawan pengusaha yang mulai sibuk berbagi, janganlah over dosis. Tetap memoles yang di dalam, bukan memoles yang di luar. Roadshow 30 kota “Buka Toko Online langsung Laris” mungkin akan menjadi roadshow terakhir terbanyak saya. Karena saya harus kembali ke habitat saya, Pengusaha..!
Sekali lagi…
“Janganlah kamu sibuk membina orang lain, sedangkan dirimu sendiri binasa..”
Komentar