Pesan yang Tak Sampai

smurf.002
Belajar itu adalah mengenal 1 kata atau hal yang baru. Tugas pengajar adalah membuat mereka PAHAM apa kata baru itu. Misalnya kata ‘Affiliate’.. Bagi Anda yang belum paham, tentu akan menebak-nebak, “Makanan macam apa itu?”

Kemudian saya mengatakan: Affiliate adalah marketing strategy berbasis referral yang digunakan oleh suatu perusahaan principal dalam mendistribusikan produknya. >> Ehh keriting deh.. Coba amati, saat Anda belum memahami 1 kata baru, sudah timbul kata baru lainnya, seperti:
• Marketing strategy
• Referral
• Principal
• Distribusi

Itulah kesalahan dalam mengajar atau menyampaikan pesan.

Kenapa? Karena saya menggunakan KATA-KATA BARU (lagi) untuk menjelaskan yang belum Anda ketahui sebelumnya.

Harusnya RUMUS Belajar itu: KATA BARU = Kata Lama + Kata Lama + Kata Lama >> Ini baru akan paham. Bukan >> Kata Baru dijelaskan dengan Kata Baru + Kata Baru + Kata Baru.

Atau bahasa inteleknya: Menghubungkan yang TAK DIKETAHUI dengan hal-hal yang TELAH DIKETAHUI sebelumnya.

Untuk mempermudah mengajar sesuatu yang baru, bisa digunakan alat bantu, misalnya: Gambar, Analogi, Cerita. Apalagi kalau saya menjelaskan dengan peragaan berupa barang atau cerita yang sudah lazim, maka akan lebih mudah.

Ilmu dasar mengajar ini sebenarnya bukan hanya untuk guru/trainer, tapi juga untuk orang tua, atasan, salesman, atau siapapun yang ingin berhasil dalam penyampaian pesan. Karena keseharian kita akan dilibatkan untuk MENYAMPAIKAN PESAN, sama-sama BeTe kalo pesannya gak dipahami.

Maka dari itu, seorang GURU yang CANGGIH itu justru mampu menyampaikan PESAN dengan BAHASA yngg SEDERHANA, bukan SMURF-SMURF. Contoh Smurf-smurf: Smurf adalah suatu smurf yg men-smurf-kan smurf agar tampak smurf >>> Keriting otaknya.

Saat lawan bicara mencerna 1 kata asing, kemudian ditimpa dengan kata asing yang baru dan baru, seperti membawa dia ke lorong yang sesat.

Keberhasilan seorang Pengajar adalah saat mampu membuat murid Paham, bukan malah tambah Bingung.

Murid dari guru A berkata,”PINTERNYA guruku, sampe aku gak paham apa yang dia bilang..”

Murid dari guru B berkata,”Oww ternyata cuma gitu aja, simple yaa..” >> Gurunya gak dapat pujian. *mikir

Itulah sebabnya guru yang PINTAR mengajar adalah Pahlawan Tanpa Tanda Jasa. Soalnya muridnya GAK SADAR Gurunya yang Pintar.

Semoga lahir guru-guru yang pintar, bukan mau dianggap pintar dengan kata-kata smurf-smurf-nya..

Komentar

About Author

Jaya Setiabudi

Bukan ustad, bukan motivator, juragan ajah.. | Pengarang buku best seller The Power of Kepepet & Kitab AntiBangkut | Pendiri Young Entrepreneur Academy | Owner Yukbisnis.com | Pengusaha dengan jam terbang lebih dari 15 tahun | Contact person: 082121204555