Investor KAPITALIS vs SYARIAH
Karena banyak yang tanya, jadi saya tuliskan ‘menurut pandangan dan pengetahuan saya’..
Investor Kapitaslis, Tujuan awalnya adalah ‘semata’ dengan modal yang minimum, dapat meraih Keuntungan yang maksimum. Karena tujuannya sudah jelas KEUNTUNGAN ‘saja’, maka dia tak mau peduli apakah pihak Pengelola Dana untung atau rugi.
Sebagian besar investor kapitalis bahkan tak mau menanggung resiko rugi, sebisa mungkin dibebankan ke pengelola.
Jangan dipikir investor kapitalis ini identik dengan investor asing lho.., justru orang kita banyak yang bermindset kapitalis. Tanda-tandanya seperti: modal/pinjaman investasi dengan fix rate. “Untung atau rugi itu bukan urusanku, itu urusanmu..!”
Trus Investor Syariah yang seperti apa? Yang tujuan utama investasinya adalah Keberkahan bagi orang lain, baru kemudian keuntungan baginya.
Investor syariah sadar bahwa PENGENDAPAN UANG di kantongnya akan menghambat laju perekonomian. PIlihannya adalah membayar Zakat atau Investasi ke usaha produktif.
Jadi saat dia inves, niat awalnya bukan semata untung atau BEBAS FINANSIAL, tapi mencari BERKAH dari investasinya. Mencari berkah bukan berarti tak peduli untung lho. Justru dia akan mempertimbangkan agar dana itu bisa bergulir seterusnya. Namun, dia sadar bahwa selain ikhtiar, ada kehendak Allah yang memungkinkan dana investasinya akan lenyap.
KUNCI UTAMA adalah mencari Pengelola yang AMANAH << dan terbukti track record kredibilitasnya..! Sisanya adalah tawakal.
Investor syariah meyakini bahwa meski investasinya rugi, namun ia sudah berkontribusi dalam LAJU EKONOMI, karena telah menghidupi banyak pekerja yang terlibat di dalamnya.
Apalagi jika jenis usahanya menyangkut hajat hidup orang banyak. Rugi di uang, berkah di amal..
Jika prinsip syariah dipegang, yakin tak ada orang miskin di Indonesia, karena pada dasarnya negeri kita berlimpah sumber daya alamnya.
Perlu dicatat: Bahwa investor syariah bukan berarti yang beragama Islam saja, bahkan banyak muslim yang menjadi pelaku kapitalis dan riba.
Prinsip Investasi syariah adalah sesuai dengan Sunatullah (Hukum Alam) yang akan menjaga keseimbangan lingkungan sekitar.
Bahkan Negara seperti China telah menerapkan prinsip investasi syariah. Cek ini >> https://www.youtube.com/watch?v=wm7rOKT151Y. Sebuah kota lengkap dengan Mal, 64 juta ruang apartemen, dan segala fasilitas, dibangun hanya untuk MENSTABILKAN Angka Pertumbuhan Ekonomi.
Beda dengan di negara kita, DUIT DIBAGI-BAGI GRATIS, biar rakyat tambah MALAS. (gak pake “hehehe..”)
Kenapa tidak dipakai BLT atau apapun itu digunakan sebagai STIMULUS pertumbuhan ekonomi dan sekaligus pertumbuhan KETRAMPILAN + MENTAL.
Syariah adalah suatu istilah kesepakatan untuk suatu usaha yang memberikan keberkahan sesama. Bisa jadi prakteknya No Label.
Yukbisnis.com yang kita bangun meski tak menggunakan emblem syariah, tapi praktiknya silakan diaudit kesyari’ahannya..
Yuk sama-sama kembali ke prinsip hidup yang membawa keberkahan sesama. Mendulang doa, bukan serapah..
Jangan banggakan kalo bisnismu bisa meng-KAYA-kan dirimu, tapi banggalah jika bisnismu dapat meng-KAYA-kan BANYAK ORANG.
Sudah hukum alam, jika bisnis menjadi SOLUSI bagi orang lain, maka akan menjadi FULUS bagi pengelolanya..
Komentar